Daniele De Rossi adalah cerminan pemain yang tidak hanya bermain dengan kaki, tetapi juga dengan hati dan prinsip. Lahir di Roma pada 24 Juli 1983, ia tumbuh sebagai seorang Romanista sejati, mengikuti jejak Francesco Totti bukan hanya sebagai pemain, tetapi sebagai simbol kota.
Sebagai gelandang bertahan, De Rossi dikenal karena tackling tajam, visi permainan matang, dan semangat juang tak kenal lelah. Namun di balik sisi keras itu, ia adalah sosok cerdas, berbudaya, dan disegani bahkan oleh lawan. Ia bukan sekadar pemain Roma — ia adalah Roma itu sendiri, dalam bentuk yang lebih garang.

Awal Karier: Pewaris Takhta Romanisti
De Rossi memulai debut profesionalnya bersama AS Roma pada tahun 2001, dan dengan cepat menunjukkan kematangan yang luar biasa untuk pemain muda. Ia tumbuh di bawah bayang-bayang Totti, namun secara perlahan membentuk identitasnya sendiri sebagai motor tempur lini tengah Giallorossi.
Dengan gaya bermain agresif namun terkontrol, ia menjadi andalan di bawah berbagai pelatih, mulai dari Fabio Capello hingga Luciano Spalletti dan Claudio Ranieri.
Karier Bersama AS Roma: Antara Darah, Peluh, dan Kesetiaan
De Rossi menghabiskan 18 musim bersama Roma, memainkan lebih dari 600 pertandingan dan mencetak 63 gol. Selama itu, ia membantu klub meraih:
- 2 Coppa Italia (2006–07, 2007–08)
- 1 Supercoppa Italiana (2007)
- Beberapa kali menjadi runner-up Serie A, bersaing sengit dengan Juventus dan Inter
Meski Roma tak pernah menjuarai Liga Champions atau Serie A selama masa aktifnya, De Rossi menolak banyak tawaran dari klub besar Eropa demi bertahan di klub masa kecilnya. Tawaran dari Real Madrid, Manchester United, dan Manchester City pernah datang — namun tak menggoyahkan prinsipnya.
Gaya Bermain
De Rossi adalah gelandang bertahan klasik dengan sentuhan modern. Ia mampu berperan sebagai:
- Regista (deep-lying playmaker): mengatur tempo dari belakang
- Gelandang box-to-box: naik turun dengan stamina luar biasa
- Tembok bertahan: melindungi empat bek dengan tackling keras namun bersih
Kualitasnya yang menonjol:
- Distribusi bola presisi jarak jauh
- Kemampuan membaca permainan
- Ketegasan dalam duel
- Karakter pemimpin alami di lapangan
Ia adalah contoh pemain yang bermain untuk melindungi tim, bukan untuk tampil bersinar sendiri.
Tim Nasional Italia: Pahlawan di Piala Dunia 2006
De Rossi menjalani 117 caps bersama timnas Italia dan mencetak 21 gol, menjadi salah satu gelandang tersubur dalam sejarah Gli Azzurri.
Momen paling bersejarahnya adalah saat ia menjadi bagian dari skuad Italia yang menjuarai Piala Dunia 2006 di Jerman. Meski terkena skorsing karena kartu merah di fase grup, De Rossi kembali di final dan mengeksekusi penalti dengan tenang dalam adu penalti melawan Prancis.
Ia juga tampil di:
- Euro 2008, 2012, 2016
- Piala Dunia 2010, 2014
- Membawa Italia ke final Euro 2012 (runner-up)
Akhir Karier dan Pensiun
Pada 2019, De Rossi mengakhiri kisah panjangnya bersama Roma. Keputusan manajemen yang tidak memperpanjang kontraknya mengundang kekecewaan luas dari tifosi.
Ia kemudian menjalani petualangan singkat di Boca Juniors (Argentina), klub yang ia kagumi sejak kecil, namun hanya bertahan enam bulan karena alasan pribadi.
Ia pensiun pada awal 2020, menutup karier sebagai salah satu simbol loyalitas terakhir di era sepak bola modern.